UNTUK APA AKTIVIS KAMPUS INI? UNTUK SIAPA PERGERAKANNYA?
Paham makna aktivis kan sobat? Tentu, seorang aktivis ialah mereka yang berperan aktif dan berkontribusi untuk sesuatu. Berkorban walau tanpa penghargaan, karena bukan pujian tujuan mereka namun mencetak dan mewarisi generasi – generasi tangguh. Masih ingat slogannya Bapak Presiden RI 1 sobat? Ya, Soekarno sang pidato handal. “ Beri aku 10 pemuda maka akan aku goncangkan dunia ini “. Siapakah pemuda itu? Bukan mereka yang tiap malam ngeronda dari kampung ke kampung sob, tapi mereka yang berfikir dan berjuang dalam kancah pergerakan mahasiswa . Dialah yang di sebut Aktivis Kampus.
Terlintas kah di benak kita kawan, bahwa mengkader manusia dari awalnya tidak tahu menjadi tahu itu sulit. Dari awalnya mereka apatis menjadi aktif itu tak mudah. Dari awalnya mereka cuek menjadi peduli itu ibarat keajaiban. Karena yang mereka cetak itu karakter, dan setiap manusia berbeda karakter. Kata kamusnya keperawatan, manusia itu unik.
Banyak memang rambu – rambu yang mesti di lewati. Ketika dalam perjalanan bertabrakan dengan akademik, bertabrakan dengan keegoisan individu, bertabrakan dengan misspersepsi, bertabrakan dengan waktu yang terus berjalan, bertabrakan dengan fisik yang melemah, bertabrakan dengan amanah yang segudang, bertabrakan dengan spiritual yang kehausan, bertabrakan dengan dompet yang kekeringan, bertabrakan dengan tuntutan yang menjenuhkan, bertabrakan dengan jiwa yang butuh ketenangan, bertabrakan dengan keluarga yang menaruh harap besar.
Mencoba untuk ta’ati rambu – rambu ini agar selalu dalam jalurnya hingga tak ada tabrakan maut lagi. Sulit sulit mudah, pekerjaan yang tlah mendarah daging pada mereka yang di sebut Aktivis Kampus. Lalu Untuk apa aktivis di kampus ini? Untuk siapa pergerakannya? Untuk senior – seniornya? Untuk dosen – dosennya? Atau hanya sebatas untuk kawan – kawan terdekatnya atau untuk menakut – nakuti juniornya? Ku rasa tidak !!!
Lalu untuk apa? Untuk kampus keperawatan, semua civitasnya, bukan hanya terkungkung pada satu elemen saja. Semata – mata bukan untuknya, untuk kesejahteraan kampus, kejayaan kampus, agar keperawatan itu tidak lagi dipandang sebelah mata.
Namun apalah artinya sebuah pergerakan yang pondasinya pengorbanan dan keikhlasan sobat, jika yang bergerak hanya sekelompok manusia saja. Percuma ada mereka yang ingin berkorban, namun pengorbanan itu dianggap hal yang sia – sia. Semua berteriak, mengeluh bahkan menjerit akan fenomena kampus yang tiada henti.
Tapi ketika tiba saatnya untuk berhadapan dan menyelesaikan “benang kusut” kemana suara yang bergaung itu? Terhempaskah di balik deru angin? Maka sejatinya peduli itu untuk bersama kawan, bukan sepihak yang menginginkan. Tapi semua, maka bergeraklah untuk kesatuan. Petuah bijak berkata “ tidaklah seorang pemimpin itu kuat melainkanpendukungnyalah yang memiliki solidaritas yang tinggi “
Sebuah penutup Sunnatullahnya, kita terlahir sebagai pejuang sobat orang yang tidak berjuang berarti ia telah mati sebelum mati. Adakalanya kita yang memikirkan bukan orang yang memikirkn kita, akibat apa, akibat ulah kita. Dan tanamkan dalam diri, bahwa kita bukanlah orang yang menunggu terbenam namun kami orang yang menyongsong kejayaan. Kejayaan kampus keperawatan dari berbagai aspek sesuai ciri khasnya bio-psiko-sosio-spiritual-dan- kulturalnya. Hidup Mahasiswa !!! Lestari !!! Allahu Akbar !!!
Created by : writer
Kami yang mencintai pergerakan kampus